Sabtu, 07 Agustus 2010

Mahasiswa UGM Jualan Batik Gunungkidul

0 komentar
Ada pemandangan berbeda di Hotel Phoenix. Di sana nampak puluhan pakaian batik berjajar untuk dipamerkan. Di sela jajaran batik tersebut, tampak berbagai hasil karya fotografi batik. Ya, itu merupakan bentuk apresiasi mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) Unit 27 Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk membantu mempromosikan hasil produksi pakaian batik dari Paguyuban Batik Nur Giri Indah Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul.  

Koordinator mahasiswa unit 27 KKN-PPM UGM, Christa Adhi Tama, menuturkan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata mahasiswa untuk ikut membantu mempromosikan/memasarkan batik tradisional Gunungkidul yang saat ini sudah mulai meningkat pesat. Meski demikian, keberadaan batik, khususnya dari Paguyuban Nur Giri Indah Tancep, masih terkendala beberapa persoalan baik dari segi pengakuan maupun pemasaran.

“Belum banyak yang tahu soal kekhasan batik Tancep. Keunikan dari batik Tancep adalah pewarna yang digunakan untuk membatik yakni dengan menggunakan warna alami yang diambil dari alam seperti daun mahoni, biji jalawe, dan lain-lain,” kata Christa di sela-sela pameran, Kamis, 5 Agustus petang.

Christa menilai, para pengrajin batik Tancep sejauh ini juga masih sering dirugikan dari segi pengakuan. Masih ditemui pihak-pihak yang membeli batik Tancep dengan harga yang relatif murah, namun kemudian dijual dengan merek lain dengan harga lebih mahal.

Berangkat dari kondisi tersebut, 21 mahasiswa unit 27 KKN-PPM UGM mencoba membantu memberikan solusi  pemasaran. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari berbagai jurusan yaitu Ilmu Komunikasi, Sosiatri, Geografi, Ekonomi, MIPA hingga Sastra. Selain dengan pameran mereka juga membuat brosur, leaflet serta memberikan penyuluhan dasar-dasar pemasaran dan membatik kepada masyarakat maupun pengrajin batik Nur Giri Indah.

“Karena berasal dari berbagai jurusan dan disiplin ilmu maka kita bisa melakukan dukungan dalam berbagai bentuk. Setelah selesai KKN pun kita upayakan untuk tetap terus melakukan pendampingan,” jelasnya.

Produk batik Nur Giri Indah antara lain berbagai macam batik tulis dan cap kombinasi yang meliputi kain, stola, kemeja, bantalan sofa, taplak, sprei bantal dan guling, sapu tangan dan produk lain seperti suvenir.

Sementara itu dosen pembimbing lapangan (DPL) mahasiswa unit 27 KKN-PPM UGM, Syafrizal, mendukung sepenuhnya kegiatan yang dilakukan mahasiswa. Kegiatan tersebut diyakini bisa ikut mendongkrak pemasaran batik Nur Giri Indah. Dengan cara-cara semacam ini diharapkan para pengrajin batik bisa melihat peluang pasar dan proses produksi dengan lebih baik lagi. Apalagi dalam perkembangannya batik tradisional asli seperti dari Nur Giri Indah ini berubah label.

“Berubah label menjadi batik tertentu entah itu dari Yogya atau Solo. Diharapkan dengan dukungan mahasiswa KKN UGM ini bisa terus dikembangkan dan ada keberlanjutan,” kata Syafrizal.

Kelompok batik warna alam Nur Giri Indah berdomisili di Dusun Sendangrejo, Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul. Keberadaan kelompok ini tak lepas dari tangan dingin Ibu Sriharjoko yang akrab dipanggil Mbah Sri (60) yang sudah membatik sejak kecil. Perjalanan Mbah Sri membentuk kelompok batik warna alam Nur Giri Indah ini cukup terjal berliku. Di sela-sela rutinitas beliau menjadi buruh batik di Sumiharjo dan Winotosastro Yogyakarta, Mbah Sri ini mulai berpikir untuk mengajak tetangga sekitar rumah untuk mengerjakan batik meski hanya sebagai buruh -nyorek- saja.

Ketika warga sekitar menyambut kegiatan membatik ini dan menjadikannya sebagai pekerjaan utama, Mbah Sri kemudian mencoba bangkit dan berniat membentuk kelompok batik sendiri. Berbekal tekad dan semangat yang kuat inilah akhirnya keinginan Mbah Sri untuk membentuk kelompok batik terwujud. Pada 1992 kelompok batik warna alam Nur Giri Indah resmi berdiri hingga sekarang. Saat ini terdapat sekira 40 orang pembatik di Sendangrejo, 25 di antaranya adalah perempuan yang tergabung dalam Kelompok Nur Giri Indah. Produksi batik Nur Giri Indah telah tersebar di berbagai kota seperti Jakarta dan Bandung bahkan Jepang



Sumber : okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan Kritik dan saran Anda Mengenai Blog JOHAN JM Setiap Kritik ataupun saranakan anda sangat berarti sekali buat JOHAN JM agar bisa menjadi lebih baik untuk kedepannya. JANGAN SPAM