Menurut laporan AppRiver, lebih dari sepuluh persen pesan spam yang beredar selama enam bulan terakhir, mengandung malware. Di periode yang sama, hampir 45 persen email sampah itu datang dari Eropa.
AppRiver, vendor email dan pengamanan web asal Florida, Amerika Serikat menyebutkan, malware lewat email kembali marak setelah beberapa tahun terakhir meredup. “Selama 30 hari terakhor, AppRiver telah mengarantina lebih dari 45 juta pesan mengandung virus,” sebut laporan AppRiver, seperti dikutip dari Softpedia, 3 Juli 2010.
Secara total, AppRiver menyebutkan, sejak awal 2010, sebanyak 11,2 persen email spam mengandung malware dan trojan. Adapun trojan yang paling marak adalah versi-versi dari Kryptik atau Bredolab. Malware yang bersembunyi di dalam file PDF juga masuk dalam daftar.
Dari sisi sumber, AppRiver mencatat bahwa Eropa menghasilkan 44,7 persen dari 26 miliar pesan yang mereka karantina dalam enam bulan terakhir. “Ini tidak mengherankan, karena menurut statistik, separuh dari 10 negara penghasil spam terbesar adalah negara-negara Eropa,” sebut AppRiver pada laporannya.
Eropa sendiri diikuti oleh Asia dengan 26,3 persen dan Amerika Selatan dengan 12,4 persen. Amerika Utara dan Australia-Oceania hanya memasok spam sebanyak 13,9 dan 2,3 persen.
Peneliti keamanan tersebut juga mencatat bahwa Facebook merupakan tempat terfavorit pelaku untuk menggaet korban agar membuka file terinfeksi. “Selama 6 bulan terakhir, kami melihat sejumlah tren di mana penyerang memanfaatkan Facebook sebagai kedok,” sebut AppRiver.
“Kadang sulit untuk melaporkan setiap kejadian karena jumlahnya sangat banyak dan memiliki tingkat kemiripan yang tinggi sehingga sulit dibedakan,” sebut AppRiver.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Kritik dan saran Anda Mengenai Blog JOHAN JM Setiap Kritik ataupun saranakan anda sangat berarti sekali buat JOHAN JM agar bisa menjadi lebih baik untuk kedepannya. JANGAN SPAM